Percayakah Anda Bir Bikin Perut Buncit?

Percayakah Anda Bir Bikin Perut Buncit


Penyuka minuman bir memiliki kecenderungan punya perut buncit, utamanya adalah pria berusia dewasa. Padahal, bir dan juga makanan lain tidak akan memicu obesitas kecuali jika orang mengkonsumsinya secara berlebih dan kurang berolahraga. 

Pada mulanya, bir digunakan oleh nenek moyang bangsa Mesir sebagai obat kumur dan penyembuh luka. Kandungan di dalam bir terdiri dari air, ragi, gandum, dan tanaman hops. Setiap kandungan itu memainkan peran pada rasa akhir bir. 

Meski perut yang buncit sering disebut sebagai perut bir (beer belly), bir bukanlah penyebab tunggal timbunan lemak di bagian perut. Gaya hidup ternyata lebih berperan.

Pemicu utama obesitas sebetulnya adalah kelebihan kalori yang diasup dibanding yang dibakar. Bir yang ringan mempunyai 100 kalori per sajian, sementara bir reguler mengandung 140-200 kalori per sajian. Jumlah kalori tersebut memang tak terlalu banyak, tetapi sering kali seseorang tak menyadari berapa gelas atau botol bir yang sudah ditenggaknya. Selain itu, seorang peminum bir yang tak mengurangi asupan kalori dari makanannya juga berpotensi mengalami kelebihan kalori.

Menurut Charles Bamforth, Ketua Departemen Teknologi dan Ilmu Makanan dari Universitas California Davis, bir sebetulnya mengandung beberapa nutrisi yang baik. 

Ia menyebutkan bir mengandung antioksidan yang melindungi tubuh melawan beberapa jenis kanker dan penyakit jantung. Antioksidan adalah senyawa yang ditemukan pada tanaman dan bermanfaat melindungi DNA dari kerusakan akibat radikal bebas. 

Para pakar kesehatan dari National Health Service, Inggris, menyebutkan bahwa bukan cuma peminum alkohol berat yang perlu mewaspadai bahaya alkohol. Mereka yang cuma minum sesekali atau social drinker dalam jangka panjang juga berisiko terkena penyakit seperti hipertensi, stroke, atau kanker.